Sukanto Tanoto merupakan sosok yang dikenal dengan kesuksesannya membangun perusahaan raksasa yang mengelola sumber daya alam, Royal Golden Eagle (RGE). Bagi Sukanto Tanoto, kerja keras, tekad yang kuat serta memiliki visi yang tajam menjadi elemen penting untuk menjadi sukses.
Dilahirkan di Belawan pada 25 Desember 1945, Sukanto Tanoto kecil tidak bermimpi akan memiliki dan mengelola perusahaan besar yang memiliki aset hingga USD20 miliar.
Bisnis yang dibangun Sukanto Tanoto, berawal dari sebuah toko sederhana milik keluarga. Bermula dari sebuah rumah toko dua lantai yang kecil, yang dimanfaatkan keluarga untuk berdagang sekaligus tempat tinggal. “Saya akhirnya tinggal di lantai atas di rumah toko tempat usaha keluarga,” kenang Sukanto Tanoto.
Seperti anak lain, Sukanto Tanoto sempat bersekolah. Namun, pada tahun 1966, sekolahnya ditutup akibat pemberontakan PKI. Ia pun tidak bisa meneruskan sekolah lagi ke sekolah nasional karena ayahnya masih berstatus warga negara Tiongkok.
Tak lama kemudian, ayahnya jatuh sakit. Sebagai anak tertua dari tujuh bersaudara, Sukanto Tanoto harus mengambil alih tanggung jawab. Ia kemudian meneruskan mengelola usaha keluarganya untuk menyambung hidup dalam usia 18 tahun.
Sukanto Tanoto bukan sosok yang mudah menyerah pada keadaan. Baginya, kehidupan seseorang bisa diusahakan asal mau bekerja keras dan belajar. Sukanto Tanoto memegang kukuh prinsip hidup tersebut. Ia pun secara konsisten melakukannya. Semua demi mengubah nasibnya menjadi lebih baik.
Setelah mengambilalih tanggung jawab keluarga, nasib Sukanto Tanoto lambat laun mulai berubah. Suatu ketika, ia mendapat kesempatan untuk membuka bisnis general contractor dan suplier perminyakan.
Kini, Sukanto Tanoto memegang kendali sebuah korporasi skala internasional bernama Royal Golden Eagle. Grup perusahaan ini memegang kendali sejumlah bisnis besar di Indonesia. Mereka aktif bergerak dalam berbagai sektor, mulai dari kayu lapis, pulp and paper, kelapa sawit, energi, hingga serat viscose.
Bisnis yang dijalankan Royal Golden Eagle pun tidak terbatas di Indonesia. Mereka telah melebarkan sayapnya hingga ke luar negeri: Singapura, Malaysia, Filipina, Finlandia, Tiongkok, Brasil, hingga Kanada. Hingga kini Royal Golden Eagle telah mampu mempekerjakan sekitar 50 ribu orang karyawan di berbagai negara.